Senin, 14 Desember 2015

Struktur dan Fungsi Akar


A. Pengertian Akar
Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah dan tumbuh menuju pusat bumi.Ada beberapa tumbuhan yang mempunyai akar muncul ke permukaan tanah untuk fungsi-fungsi tertentu karena persediaan oksigen yang terbatas dan aerase yang buruk di dalam tanah.
Akar dalam istilah ilmiahnya disebut “Radix”, merupakan bagian utama dari tumbuhan yang telah memiliki pembuluh.Pada ujung-ujung akar terdapat meristem apikal yang terus membelah diri dan berkembang juga terdapat kaliptra (tudung akar) yang berfungsi sebagai pelindung.Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim.Jaringan meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan yang aktif membelah menghasilkan sel-sel baru terdapat pada titik-titik pertumbuhan.
B. Sifat-Sifat Akar
Sifat–sifat akar antara lain yaitu:
1.Tidak mempunyai klorofil
2.Tidak mempunyai nodus dan internodus serta tidak mendukung daun-
   daun atau sisik maupun bagian-bagian lainnya
3.Arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju air dan meninggalkan udara dan
cahaya matahari
4.Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus
tanah
5.Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi pertumbuhannya masih kalah jika
dibandingkan dengan batang
C. Fungsi Akar
Fungsi dari akar bagi tumbuhan dapat dijelaskan dibawah ini:
1.      Akar tumbuhan sebagai jangkar untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
2.      Akar berfungsi sebagai media penyeraan air dan garam-garam mineral (zat unsur hara) dari dalam tanah.
3.      Dalam kondisi tertentu akar berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya akar pada tumbuhan mangrove, yang disebut "pneumatofor".
4.      Akar berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Misalnya wortel dan kentang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan.
5.      Beberapa jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif vegetatif. Misalnya pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan menjadi individu baru.
D. Bagian-Bagian Akar
1. Leher akar atau pangkal akar (collum) yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
2. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih           dapat mengadakan pertumbuhan.
3. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara akar dan leher akar dan ujungnya.
4. Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok, dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.
5. Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut.
6. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut akar atau bulu akar.
7. Tudung akar (calypra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.
E. Struktur Akar
Akar memiliki struktur luar yang meliputi : tudung akar, batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan bulu akar. Secara anatomi akar terdiri dari empat bagian, epidermis, korteks, endodermis, dan stele.Di luar itu ada lapisan piliferous yaitu epidermis yang berada pada daerah bulu akar.
·         Epidermis
terdiri dari 1 lapis sel yang tersusun rapat, dindng sel tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki rambut-ranbut akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari belakang ttik tumbuh.rambut2 akar ini berfungsi memperluas bdang penyerapan.
·         Korteks
terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara lain : parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
·         Endodermis
terletak di sebelah dalam korteks. endodermis berupa 1 lapis sel yang tersususn rapat tanpa ruang antar sel. dinding selnya mengalami penebalan gabus. deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat mellui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara korteks dan stele.
·         Stele (Silinder Pusat)
terletak di sebelah dalam endodermis. Di antara stele terdapat berkas pengangkutan (floem dan xilem)
F. Sistem Perakaran
Ada tiga macam sistem perakaran, yakni:
·         Sistem Perakaran Tunggang (Radix Primaria)
              Sistem Perakaran ini terdapat pada tumbuhan dikotil.Akar ini terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari biji berkecambah. 

·         Sistem Perakaran Serabut (Radix Adventicia)
           Sistem perakaran ini dimiliki oleh tumbuhan monokotil. Akar ini terdiri dari sejumlah akar kecil, ramping, dan berukuran sama. perakaran serabut trbentuk pada waktu akar primer mmebentuk cabang sebanyak-banyaknya.

·         Sistem Perakaran Adventiv
            Sistem perakaran ini adalah sistem perakaran yang bukan berasal dari akar primer.Contohnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari stek, bahkan ada akar yang dari daun.

G. Akar Terspesialisasi
Akar dapat berubah bentuk karena fungsinya berbeda dengan fungsi asal. Hal ini dapat disebabkan karena penyesuaian cara hidupnya dengan keadaan-keadaan tertentu. Pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai tugas khusus, antara lain :
1.    Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah, menggantung di udara dan menggantung ke arah tanah.Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya, akar gantung dapat amat panjang (sampai 30 m). Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut felamen, misalnya akar anggrek kalajenking (Arachnis flos-aeris), tetapi setelah mencapai tanah bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari tanah. Bagian yang ada di atas tanah barangkali berfungsi sebagai batang, misalnya pada beringin (Ficus benjamina L.)
2.    Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium)
Akar penghisap yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya seperti kita dapati pada benalu Loranthus , yang berupa akar penggerek yang menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian kayu. Dapat pula hanya merupakan akar-akar yang pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan, misalnya pada endak-endak cacing (Cuscutha australia R.Br.)
3.    Akar pelekat (radix adligans)
Akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhnya memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja, misalnya pada lada (Piper nigrum L.) , tanaman sirih (Piper betle L.)
4.    Akar pembelit (cirrhus radicalis)
Akar pembelit yaitu akar-akar yang digunakan juga untuk memanjat, tetapi dengan memelik penunjangnya, misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr.)
5.    Akar nafas (pneumatophora)
Akar napas yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah (pnemathoda) untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan, karena tumbuhan ini biasanya hidup di tempat-tempat yang di dalam tanah sangat kekurangan oksigen, misalnya pada bogen (Sonneratia) dan kayu api (Avicennis).
6.    Akar tunjang
Akar tunjang yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian ini terdapat di atas tanah atau air, batang beserta akar-akar tunjang ini memberikan kesan seperti orang naik di atas egrang. Juga akar ini terdapat pada tumbuhan yang hidup pada di tempat yang di dalam tanah atau air tempat tumbuhnya tadi kurang oksigen, sehingga akar-akar ini selain untuk menunjang batangnya juga berguna untuk pengambilan oksigen dari udara, yaitu bagian akar tersebut yang berada di atas tanah atau air. Akar demikian kita temukan pada pohon Pandan Pandanus tectorius Sol., dan Rhizopora apiculata L
7.    Akar lutut
Akar lutut yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi ke dalam tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan. Juga akar ini seperti halnya akar nafas terdapat pada tumbuhan di tepi pantai yang rendah berlumpur, dan berguna pula untuk kepentingan pernafasan, misalnya pada pohon tanjang (Bruguiera parviflora W. et A)
8.    Akar banir
Akar banir yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar, misalnya pada pohon sukun (Artocarpus communis G.Forst.), dan pohon kenari (Canarium commune L.)
9.    Akar Penyimpan Cadangan Makanan
Akar penyimpan cadangan makanan, yaitu akar yang membesar karena dipakai sebagai penumpukan makanan yang disebut umbi akar.Misalnya pada Manihot utilissima, akar singkong.
10.  Akar Papan
Akar papan yaitu akar yang memiliki bentuk seperti papan seperti akar pada Canadarium sp.
11.  Akar Kontraktil
Akar kontraktil yaitu akar yang ditemukan pada tumbuhan yang berumbi yang berkontraksi  sehingga terjadi pengerutan yang dapat mengakibatkan pemendekan akar sampai 30 – 40% sehingga umbi dapat tertarik kedalam tanah. Misalnya pada akar Gladiolus sp.
12.  Akar Simbiotik
Akar simbiotik yaitu bintil akar tempat penambat nitrogen bebas dari udara seperti Rhizobium berasosiasi dengan akar kacang-kacanagan.
13.  Akar Reproduksi
Akar reproduksi yaitu pada akar tersebut dapat tumbuh tunas menjadi tumbuhan baru. Contoh pada akar sukun.
14.  Akar fotosintesis
Akar fotosintesis yaitu akar udara yang mengandung klorofil.
H.  Struktur Anatomi Akar Dikotil dan Monokotil
1.      Akar Dikotil
Akar dikotil memiliki dua fase pertumbuhan yaitu fase pertumbuhan primer dan fase pertumbuhan sekunder. Ketika benih tumbuh, akar radikal menjadi akar tunggang yang dikombinasikan dengan akar lateral. Epidermis, endodermis dan korteks juga hadir dalam akar dikotil, yang memiliki fungsi dan struktur yang sama. Namun, xilem dan floem dipisahkan oleh parenkim penghubung, yang kemudian menjadi jaringan pembuluh angkut. Empulur berkurang atau tidak ada dalam akar dikotil. Dari sel-sel Perisikel dan jaringan penghubung, gabus kambium dan kambium vaskular berasal dari fase pertumbuhan sekunder akar dikotil.
Kambium vaskular timbul antara xilem dan floem, dan membentuk sel-sel di dalam dan di luar dari kambium. Sel, yang tumbuh dalam kambium, membentuk xilem sekunder dan sel terbentuk di luar floem sekunder berupa tanaman yang meningkatkan ketebalan akar. Dengan tekanan itu, gabus kambium membentuk periderm.
2.      Akar Monokotil
Akar monokotil adalah akar adventif seperti rambut, yang tidak memiliki akar tunggang. Akar radikal dari monokotil digantikan oleh akar adventif pada tahap awal. Akar monokotil memiliki empulur di pusat. Dalam monokotil, pertumbuhan sekunder absen, membuat tanaman muda dan tua sama. Akar memiliki tiga daerah yang berbeda yaitu, epidermis, korteks dan bundel vaskuler.

Epidermis adalah lapisan terluar, yang terdiri dari sel-sel parenkimatik. Rambut akar dimulai pada lapisan ini, dan mereka uniseluler. Korteks, yang lebih tebal dibandingkan dengan korteks dikotil, juga terdiri dari sel-sel parenkimatik dan berbentuk sel barel. Korteks terluar terdiri dari sel parenkimatik diatur longgar dan lapisan dalam sebagian besar korteks, yang disebut endodermis, terdiri dari sel-sel berbentuk barel. Bagian dalam untuk endodermis ada perisikel. Akar lateral dimulai dari perisikel tersebut. Jaringan pembuluh angkut, floem, dan xilem disusun secara bergantian seperti cincin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar