Sintesis protein merupakan suatu proses
dimana asam amino digabung menjadi satu rantai polipeptida atau protein. Asam
amino yang terdapat pada setiap organism terdiri atas 20 macam asam amino.
Proses sintesis protein berlangsung di Ribosom dan melibatkan DNA (Deoyribonucleic acid) dan RNA (Ribonucleic acid) serta enzim yang turut
berperan dalam membantu terjadinya proses sintesis protein ini.
A. Komponen Sintesis Protein
1. 1. DNA (Deoxyribonucleic
acid)
Pada
proses sintesis protein, DNA berfungsi menyimpan informasi genetik yang berupa
gen. Gen ini merupakan bagian dari ruas pada DNA yang berfungsi mengkode
polipeptida. DNA sendiri merupakan rantai double helix yang dipilin mengelilingi
protein histon yang disebut dengan superpoiing
yang kemudian membentuk kromosom yang merupakan bentuk dari pengemasan dari
DNA tersebut. Dua rantai DNA ini bersifat anti parallel (arah berlawanan). DNA
berasal dari sub unit yang dinamakan dengan nukeotida yang dibentuk oleh fosfat, gula
deoxyribose, dan basa nitrogen. Pada DNA memiliki 4 macam basa nitrogen, yaitu
Adenin (A), Timin (T), Guanin (G), dan sitosin (C). Struktur dari DNA yakni
pada bagian tepi terdiri dari gula pentose (Deoxyribosa) yang berikatan
dengan gugus phosphate (PO4) dengan ikatan phosphodiester. Sedangkan pada bagian
tengah terdiri dari basa nitrogen yang saling berikatan dengan ikatan hidrogen
yang lemah.
2. 2. RNA (Ribonucleic acid)
Berbeda dengan DNA, RNA
tersusun dari gula Ribosa. Basa nitrogen yang terdapat pada RNA terdapat 4
macam, yaitu Adenin (A), Urasil (U), Guanin (G), dan sitosin (C). berdasarkan
tipenya, RNA terdiri atas:
a.
mRNA (Messenger
RNA) yang berperan membawa informasi genetik menuju ke ribosom. mRNA dibentuk
di dalam Nucleus (inti sel) dalam proses transkripsi dan kemudian keluar menuju
sitoplasma melalui nuclear pores.
Pada mRNA terdapat rantai dengan urutan 3 basa nitrogen yang dinamakan dengan
codon. Untuk kodon start yaitu AUG (Methionine) dan untuk kodon stop yaitu UAA,
UAG, atau UGA.
b.
rRNA (Ribosomal
RNA), yang berasosia (bersama) dengan protein membentuk ribosom.
c.
tRNA (Transfer
RNA) yang berperan mentransfer asam amino ke ribosom. Pada tRNA terdapat 3 basa
nitrogen yang disebut dengan antikodon. Pada ujung tRNA mengikat asam amino.
B. Proses Sintesis
Protein
Proses
sintesis protein dilakukan oleh ribosom. Sintesis protein terjadi melalui 2
tahap, yakni transkripsi dan translasi. Pada sel eukariot, proses transkripsi
terjadi di dalam nucleus (inti sel) dan proses translasi terjadi di sitoplasma.
sedangkan pada sel prokariotik, proses transkripsi dan translasi terjadi di
sitoplasma karena pada sel prokariot tidak memiliki nucleus (inti sel).
Gambar Proses Sintesis Protein
1.
Transkripsi
Tahap pertama dari
sintesis protein adalah transkripsi yakni pross pencetakan mRNA oleh DNA
template. Transkripsi ini merupakan tahap awal sebelum terjadinya proses
translasi kode genetik menjadi protein (polipeptida). Pada sel eukariotik,
transkripsi terjadi di dalam nucleus, sedangkan pada sel prokariotik terjadi di
sitoplasma.
Pada transkripsi ini
dimulai dengan membukanya rantai DNA. Salah satu rantai DNA berfungsi sebagai
template untuk mencetak rantai mRNA. Setelah rantai DNA membuka, nukleotida mRNA
yang bebas yang berada di nucleus basa nitrogennya menempel pada DNA template
dan akan menghasilkan mRNA yang nantinya dinamakan dengan kodon. Kodon ini
merupakan suatu kode genetik yang berfungsi untuk mengkode jenis dari asam
amino tertentu yang diperlukan pada sintesis protein.
Dalam pembentukan
setiap molekulnya selalu diawali dengan kodon start, yakni AUG (Methionine) dan
akan berakhir pada kodon stop, yakni UGA, UAA, UAG. Pada proses ini dibantu
oleh enzim RNA Polymerase. Akan tetapi sebelum terbentuk mRNA, terlebih dulu
terjadi proses pembentukan Pre-mRNA yang berasal dari intron dan ekson di dalam
nucleus. Ekson merupakan sequence DNA yang dapat diterjemahkan, sedangkan
intron merupakan sequence DNA yang tidak dapat diterjemahkan dan hanya terdapat
pada sel eukariotik. Pada proses ini, intron yang tidak diterjemahkan akan
dilepaskan sedangkan ekson yang sebelumnya bersebelahan dengan intron akan
bergabung pada ekson yang lain yang membentuk molekul mRNA. Setelah terbentuk,
mRNA akan bergerak keluar menuju ke sitoplasma melalui nuclear pores.
2.
Translasi
Proses ini terjadi di
dalam sitoplasma oleh Ribosom. Pada translasi ini terjadi proses penerjemahan kode genetik yang dibawa
mRNA oleh tRNA dengan cara mengikat satu asam amino yang sesuai dengan tRNA.
Setiap tRNA (anti kodon) hanya dapat mengikat satu jenis asam amino yang sesuai
dengan yang dikodekan oleh kodon.
Proses ini dimulai
dengan mRNA yang berada di sitoplasma yang kemudian bergabung sub unit kecil
Ribosom dan kemudian sub unit besar akan menempel. Kemudian tRNA yang berikatan
dengan asam amino tertentu sesuai dengan yang dikodekan akan bergabung pada
kodon mRNA. Ketika kodon dan anti kodon ini berpasangan, selanjutnya akan
terjadi proses pencocokan antara keduanya dan menghasilkan asam amino. Langkah
tersebut dilakukan oleh tRNA yang mengikat jenis asam amino yang lain terus
menerus secara bergantian. Apabila terjadi ketidakcocokan, maka tidak akan
terjadi proses penerjemahan. Setelah asam amino yang telah dibawa oleh tRNA
bergabung dengan mRNA di Ribosom, maka akan terjadi ikatan antar asam amino
yang membentuk polipeptida (protein) yang nantinya akan
digunakan dalam proses metabolisme.
Gambar Proses Translasi
C. Perbedaan Proses Sintesis Protein
pada Sel Eukariotik dan Sel Prokariotik
Sel Eukariotik Sel Prokariotik
Sintesis protein pada
sel eukariotik, tahap transkripsi terjadi di dalam inti sel karena terdapat
membrane inti dan tahap translasi terjadi di sitoplasma proses transkripsi dan
translasi lebih rumit dibandingkan dengan sintesis protein yang terjadi pada
sel prokariotik. Sedangkan sintesis protein pada sel prokariotik, tahap
transkripsi dan translasi terjadi di sitoplasma karena pada sel prokariotik
tidak memiliki membran inti. Proses translasi pada sel prokariotik dapat
terjadi pada saat proses transkripsi belum tuntas serta prosesnya lebih simple
daripada sintesis protein yang terjadi pada sel eukariotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar