Senin, 14 Desember 2015

Sejarah Satuan Ribosom


Ribosom pertama kali di teliti pada pertengahan tahun 1950-an oleh George Emil Palade, ilmuwan biologi sel yang berkebangsaan Romania, dengan menggunakan mikroskop elektron. Kata “ribosom” pertama kali digunakan oleh ilmuwan Richard B. Roberts pada tahun 1958. Istilah ribosom berasal dari bahasa Yunani soma yang berarti “badan” dan ribonucleic acid (asam ribonukleat). Albert Claude, Christian de Duve, dan George Emil Palade bersama-sama mendapatkan Hadiah Nobel dalam bidang psikologi dan kesehatan pada tahun 1974 karena penelitiannya tentang ribosom. Hadiah Nobel dalam bidang kimia tahun 2009 didapatkan oleh Venkatraman Ramakrishnan, Thomas A. Steitz, dan Ada E. Yonath karena berhasil menjelaskan struktur rinci dan mekanisme ribosom.
Ribosom merupakan salah satu organel kecil, padat, dan tidak bermembran yang dapat ditemukan pada semua sel. Terkadang ribosom disebut organel dan sedikit dibatasi penyebutannya karena sifatnya yang partikulat dan terkadang digambarkan sebagai “membran sel bebas”. Diameter ribosom sekitar 17-20 µm. Dalam sel, ribosom berada di dua area sitoplasma. Beberapa ribosom ditemukan tersebar dalam sitoplasma yang disebut sebagai ribosom bebas. Sedangkan ribosom lain yang menempel pada retikulum endoplasma disebut ribosom terikat. Permukaan retikulum endoplasma dimana terdapat ribosom menempel disebut retikulum endoplasma kasar (RER).
Ribosom terdapat pada sel eukariot dan sel prokariot. Ribosom terdiri dari asam ribonukleat (disingkat RNA) dan protein. Asam ribonukleat berasal dari nucleolus, tempat dimana ribosom disintesis dalam sel. Ribosom terdiri atas dua sub unit yaitu sub unit besar darn sub unit kecil. Kedua sub unit ini akan berfusi jika proses translasi berlangsung. Sub unit ribosom dinyatakan dengan satuan S (Svedberg) yang merupakan nama penemunya, satuan ini menunjukkan kecepatan pengendapan pada saat sub unit tersebut disentrifugasi.
Pada jasad prokariot, sub unit kecil mempunyai koefisien sedimentasi sebesar 30S sedangkan sub unit besar berukuran 50S (memiliki 2 molekul RNA yaitu 23S dan 5S serta 34 protein),  tetapi pada saat kedua unit tersebut bergabung koefisien sedimentasinya adalah 70S, sedangkan pada jasad eukariot, sub unit kecil berukuran 40S, sedangkan sub unit besar berukuran 60S (memiliki 3 molekul RNA dan 45 macam protein), tetapi pada saat kedua unit tersebut bergabung koefisien sedimentasinya adalah 80S.

Gambar perbandingan antara ribosom prokariotik dan eukariotik

Stuktur ribosom merefleksikan fungsinya untuk mengumpulkan mRNA dengan tRNA pembawa asam amino. Suatu ribosom memiliki satu tempat pengikatan mRNA (sub unit kecil) dan tiga tempat pengikatan tRNA dikenal dengan tempat E (exit), P (peptidil), dan A (aminosil) yang terdapat pada sub unit besar. Tempat E merupakan tempat keluar tRNA yang tidak bermuatan. Tempat P merupakan tempat pengikatan tRNA-peptidil biasanya pengikat tRNA yang melekat pada rantai polipeptida yang sedang tumbuh. Tempat A merupakan tempat pengikatan tRNA-aminoasil mengikat tRNA yang membawa asam amino yang selanjutnya akan ditambah pada rantai polipeptida.

Ribosom sangat berperan penting dalam proses sintesis protein, yaitu sebuah proses menerjemahkan mRNA menjadi protein. Seluruh proses sintesis protein ini disebut juga sebagai dogma sentral. Protein yang disintesis oleh ribosom bebas hanya digunakan di dalam sitoplasma. Fungsi ribosom lainya adalah transkripsi, yang merupakan suatu sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan atau sense, sedangkan rantai DNA komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar