Ribosom pertama kali di teliti pada pertengahan tahun 1950-an
oleh George Emil Palade, ilmuwan biologi sel yang berkebangsaan Romania, dengan
menggunakan mikroskop elektron. Kata “ribosom” pertama kali digunakan oleh
ilmuwan Richard B. Roberts pada tahun 1958. Istilah ribosom berasal dari bahasa
Yunani soma yang berarti “badan” dan ribonucleic acid (asam ribonukleat).
Albert Claude, Christian de Duve, dan George Emil Palade bersama-sama
mendapatkan Hadiah Nobel dalam bidang psikologi dan kesehatan pada tahun 1974
karena penelitiannya tentang ribosom. Hadiah Nobel dalam bidang kimia tahun
2009 didapatkan oleh Venkatraman Ramakrishnan, Thomas A. Steitz, dan Ada E.
Yonath karena berhasil menjelaskan struktur rinci dan mekanisme ribosom.
Ribosom
merupakan salah satu organel kecil, padat, dan tidak bermembran yang dapat
ditemukan pada semua sel. Terkadang
ribosom disebut organel dan sedikit dibatasi penyebutannya karena sifatnya yang
partikulat dan terkadang digambarkan sebagai “membran sel bebas”. Diameter ribosom sekitar
17-20 µm. Dalam sel, ribosom berada di dua area sitoplasma. Beberapa ribosom
ditemukan tersebar dalam sitoplasma yang disebut sebagai ribosom bebas.
Sedangkan ribosom lain yang menempel pada retikulum endoplasma disebut ribosom
terikat. Permukaan retikulum endoplasma dimana terdapat ribosom menempel
disebut retikulum endoplasma kasar (RER).
Ribosom
terdapat pada sel eukariot dan sel prokariot. Ribosom terdiri dari
asam ribonukleat (disingkat RNA) dan protein. Asam ribonukleat berasal dari
nucleolus, tempat dimana ribosom disintesis dalam sel. Ribosom terdiri atas dua
sub unit yaitu sub unit besar darn sub unit kecil. Kedua sub unit ini akan berfusi
jika proses translasi berlangsung. Sub unit ribosom dinyatakan dengan satuan S
(Svedberg) yang merupakan nama penemunya, satuan ini menunjukkan kecepatan
pengendapan pada saat sub unit tersebut disentrifugasi.
Pada
jasad prokariot, sub unit kecil mempunyai koefisien sedimentasi sebesar 30S
sedangkan sub unit besar berukuran 50S (memiliki 2 molekul RNA yaitu 23S dan 5S serta 34
protein), tetapi pada saat kedua unit tersebut bergabung koefisien
sedimentasinya adalah 70S, sedangkan pada jasad eukariot, sub unit kecil
berukuran 40S, sedangkan sub unit besar berukuran 60S (memiliki 3 molekul RNA dan 45 macam protein), tetapi pada saat
kedua unit tersebut bergabung koefisien sedimentasinya adalah 80S.
Gambar perbandingan
antara ribosom prokariotik dan eukariotik
Stuktur
ribosom merefleksikan fungsinya untuk mengumpulkan mRNA dengan tRNA pembawa
asam amino. Suatu ribosom memiliki satu tempat pengikatan mRNA (sub unit kecil)
dan tiga tempat pengikatan tRNA dikenal dengan tempat E (exit), P (peptidil),
dan A (aminosil) yang terdapat pada sub unit besar. Tempat E merupakan
tempat keluar tRNA yang tidak bermuatan. Tempat P merupakan tempat pengikatan
tRNA-peptidil biasanya pengikat tRNA yang melekat pada rantai polipeptida yang
sedang tumbuh. Tempat A merupakan tempat pengikatan tRNA-aminoasil mengikat
tRNA yang membawa asam amino yang selanjutnya akan ditambah pada rantai polipeptida.
Ribosom
sangat berperan penting dalam proses sintesis protein, yaitu sebuah proses
menerjemahkan mRNA menjadi protein. Seluruh proses sintesis protein ini disebut
juga sebagai dogma sentral. Protein yang disintesis oleh ribosom bebas hanya digunakan
di dalam sitoplasma. Fungsi ribosom lainya adalah transkripsi, yang merupakan
suatu sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan atau sense,
sedangkan rantai DNA komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA yang
ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar