Senin, 14 Desember 2015

SISTEM SARAF MAMALIA

A.    Fungsi Saraf
1.      Menerima impuls (rangsang) dari reseptor (indera)
2.      Memproses impuls (rangsang) yang diterima (otak /sumsum tulang belakang)
3.      Memberi respon (tanggapan) terhadap impuls yang diterima (otot dan kelenjar).
a)      Penerima rangsangan adalah alat indera, 
b)      Pengolah rangsangan adalah saraf pusat, 
c)      Dan yang menanggapi rangsangan yang datang adalah otot atau alat indera. 
B.     Klasifikasi Saraf
1.      Sistem Saraf Pusat
a)      Otak
Otak sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak.
Gambar 1.Otak manusia

1)   Otak Besar (cerebrum)
Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan.
Gambar 2. Bagian-bagian otak besar

Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini.
Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.\
ü Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar yang berfungsi untuk berfikir dan berkomunikasi. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
ü Lobus Parietal berada di tengah yang berfungsi sebagai pengatur perubahan kulit dan otot. Lobus ini berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
ü Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, penciuman, dan pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
ü Lobus Occipital ada di bagian paling belakang yang berfungsi sebagai pusat penglihatan. Lobus ini berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
2)   Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah merupakan penghubung antara  otak depan dan otak belakang, bagian otak tengah yang berkembang adalah lobus optikus yang berfungsi sebagai pusat refleksi pupil mata, pengatur gerak bola mata, dan refleksi akomodasi mata.

Gambar 3. Bagian-bagian otak tengah

3)   Otak kecil (cerebellum)
Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol.  Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Dan pusat keseimbangan tubuh.
Gambar 4. Bagian-bagian otak kecil


4)   Sumsum lanjutan (medula oblongata)
Sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi neurit dan dendrit. Fungsi sumsum tulang belakang adalah mengatur reflex fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
b)      Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang didalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf. Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
Gambar 5. Bagian-bagian sumsum tulang belakang

2.      Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
a)         Sistem Saraf Somatis (Saraf sadar)
Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar.  Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( spinal ). Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik. Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.

Gambar 6. Bagian Saraf Somatis

b)        Sistem Saraf Autonom (Saraf tak sadar)
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
1)   Sistem saraf simpati disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang.
2)   Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
Tabel 1. Perbedaan Fungsi Kerja Saraf Simpatetik dan Saraf Parasimpatetik

Saraf Simpatetik
Saraf Parasimpatetik
1. Memperlebar pembuluh darah.
2. Mempercepat denyut jantung.
3. Memperlebar pupil mata.
4. Mempertinggi tekanan darah.
5. Meningkatkan pernapasan.
6. Meningkatkan kadar gula dalam darah.
7. Mengerutkan limpa.
1. Memperkecil pembuluh darah.
2. Memperlambat denyut jantung.
3. Memperkecil pupil mata.
4. Memperendah tekanan darah.
5. Mengurangi pernapasan.
6. Mengurangi kadar gula dalam darah.
7. Mengembangkan limpa.

C.     Mekanisme Kerja Saraf
Sebagai bukti adanya penghantaran impuls oleh saraf adalah timbulnya gerak pada anggota tubuh. Gerakan tersebut terjadi karena proses yang disadari yang disebut juga gerak sadar atau gerakan biasa, sedangkan gerak yang tidak disadari disebut gerak refleks.
1)   Gerakan Sadar
Gerak yang terjadi melalui serangkaian alur impuls. Impuls atau rangsang pertama kali diterima reseptor (alat indera). Kemudian, rangsang dihantarkan melalui saraf sensoris ke otak. Sesudah diolah di otak, tanggapan terhadap rangsang akan dihantarkan  melalui saraf motoris ke efektor (otot atau kelenjar). Hasil rangsangan tersebut menimbulkan gerak biasa.
Mekanisme gerak biasa: impuls dari reseptor → neuron sensorik → pusat saraf (otak) → respon efektor → neuron motorik →efektor (gerak anggota tubuh)
Contoh gerakan sadar antara lain: berjalan, olah raga, makan, minum dan sebagainya.
2)   Gerakan Tidak Sadar (Gerak Refleks)
Merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa disadari. Impuls saraf pada gerak refleks melalui alur impuls pendek. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.
Mekanisme gerak refleks: impuls dari reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang respon efektor → neuron motorik → efektor
Ada dua macam gerak refleks yaitu:
a)    Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak, misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.

b)   Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang runcing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar